Sebuah Perjalanan Hati
Taujih Asatidz Dakwah
“Ketika
orang tertidur kau terbangun, itulah susahnya. Ketika orang merampas
kau membagi, itulah peliknya. Ketika orang menikmati kau menciptakan,
itulah rumitnya. Ketika orang mengadu kau bertanggung jawab, itulah
repotnya. Oleh karena itu, tidak banyak orang bersamamu disini,
mendirikan imperium kebenaran”
(KH. Rahmat Abdulloh)
“Apa
kabar hatimu? Masihkah ia seperti embun? Merunduk tawadhu dipucuk-
pucuk daun? Masihkah ia seperti karang? Berdiri tegar menghadapi
gelombang ujian. Apa kabar imanmu? Masihkah ia seperti bintang? Terang
benderang menerangi kehidupan. Semoga Allah senantiasa melindungi dan
menjagamu, saudaraku”.
“Jadi ingat musim, gugur, daun berjatuhan,
udara dingin, sepi, tiada interaksi, Pagi berkabut sore mendung,.
Kasihan, tersisa semangat dalam himpitan dan senyuman dalam tekanan”.
“Seonggok
kemanusiaan terkapar, siapa yang mengaku bertanggung jawab? Bila semua
menghindar. Biarlah saya yang menanggungnya. Semua atau sebagiannya.”
(KH. Rahmat Abdulloh)
“Suatu
hari nanti saat semua telah menjadi masa lalu, aku ingin berda di
antara mereka, yang bercerita tentang perjuangan yang indah, dimana
kita, sang pejuang itu sendiri. Tak pernah kehabisan energi tuk terus
bergerak, meski terkadang godaan tuk berhenti atau bahkan berpaling arah
begitu menggiurkan. Keep istiqomah!”
“Jika ku dapat menarik
“Pelangi, Mentari dan Bintang”. Maka ku akan membentuk “Namamu” disitu,
lalu akan ku kembalikan lagi ia ke “Langit” agar semua orang tahu,
betapa bahagianya aku mempunyai “saudara” seperti dirimu. Selamat
beraktivitas”.
“Jangan takut untuk mengabil langkah besar hari
ini, Jika memang dibutuhkan!! Jurang tak bisa disebrangi hanya dengan
2,3 lompatan kecil!!
Nahnu Duat Fii Kulli Zaman“.
“Politik
telah membuahkan konsekuensi yang maha dahsyat dalam peradaban manusia.
Dalam abad ke-20 saja politik telah membunuh 200 juta jiwa di seluruh
dunia. Keep ur soul pure.”
Beban Dakwah hanya dapat diberikan oleh
mereka yang memahami dan memeberikan apa saja yang kelak di tuntutnya ;
Waktu, Kesehatan, Harta, Bahkan Darah. Mereka Bergadang saat semua
tertidur lelap. Mereka gelisah saat yang lain lengah. Seakan-akan
lisannya yang suci Berkata , “Tidak ada yang kuharap dari kalian. Aku
hanya mengharap pahala Allah”
(Hasan Al Banna)
“Ana
harap, seperti tulisan antum, militansi dakwah tetap dipegang erat,
bagaimana kita sabar, tsabat dengan keadaan yang ada, karena ini ujian,
kondisi seperti apapun, saat ikhlas dalam dakwah senantiasa kita pegang,
tak akan pernah melemahkan dan menggoyahkan diri kita untuk terus
bersamanya, afwan atas segala kata yang kurang berkenan”.
“Insya
Allah, masa depan yang gemilang itu, kejayaan yang pernah hilang
ditangan kita, akan dapat kita kembalikan lagi. Dan saya berharap
Indonesia akan menjadi pemimpin kebangkitan ini”.
(DR. Yusuf Al Qardhawi)
“Bukannya
seorang dai, mereka yang mengeluh tentang sulitnya merubah kondisi
masyarakat. Ia bukannya dokter, ia hanya orang yang berpakaian dokter
tapi jijik melihat luka besar yang harus diobatinya”.
(KH. Rahmat Abdullah)
“Kalau
betul-betul mau melahirkan orang-orang yang menjadi agent of change
dalam arti pioneer yang siap menannggung beban yang terberat sekalipun,
maka tidak bisa tidak, jalan yang ditempuh adalah kembali kepola
Tarbiyah Rasulullah. Kuatnya dakwah bertumpu pada kekuatan Tarbiyah”.
(Ust. H.M Ihsan Arlansyah Tanjung)
„Saya
akan mengatakan kepada seluruh aktivis muslim, jangan pernah mereka
merasa sempurna. Karena stiap kali orang merasa sempurna, saat itu ia
berhenti bertumbuh. Dia berhenti berkembang..”
(Ust. H.M Anis Matta, Lc)
“Kalau
kita punya problem, minta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan
sholat. Curhat (Utarakan semua masalah)saja kepada Allah, insya Allah
akan dikasih jawaban, dikasih Jalan Keluar”.
(K.H Ruslan Efendi) Dai itu tentara Allah, Big Boss kita Allah.
“Ada
hal yang perlu diingat, bahwa sebuah jamaah atau organisasi dakwah
berkembang dengan pesat kalau didalamnya terdapat pribadi-pribadi yang
kreatif, Ada pribadi-pribadi yang melakukan sesuatu yang baru”.
(Ust. Ahmad Madyani. Lc)
“Dai
yang tidak punya bekalan ruhiyah, akan mengalami kelemahan. Jika ia
sudah merasa berda’wah namun tidak berhasil, ia akan menganggap dirinya
sudah tidak layak lagi berda’wah dan akhirnya berganti arah.”
(Ust. Zufar Bawazier, Lc)
“Jelas,
kontinuitas dalam melakukan amal sekecil apapun diharapka mampu meredam
hal-hal yang cenderung kearah kefuturan. Namun Demikian, ada batasanya
seperti yang diwasiatkan oleh Rasulullah saw.”
(Ust. Amang Syafrudin, Lc)
“Diharapkan
bulan Ramadhan ini bisa kita jadikan untuk lebih mensolidkan kekuatan
jama’ah, karena pada bulan ramadhan sebenarnya yang lebih menonjol
adalah syahrul jamaah.”
(K.H Didin Hafidhudin, MS)
“Yang
terpenting, Bukanlah Yahudi hancur atau tidak, tapi yang
menghancurkannya kita atau bukan ? Kita khawatir tidak memiliki andil
dalam berjuang menegakkan ajaran Allah swt. Jihad solusi utama
menegakkan islam”
(DR. Ahzami Samiun Jazuli, MA)
Teruntuk
mujahid da’wah pilihan : “Terkadang hak-hak pribadi kita tidak dapat
kita penuhi. Jangan bertanya kemana yang lain. Jangan bertanya kenapa
kita sendiri. Jangan mengingat apa yang telah kita korbankan. Jangan
mengharap apa yang akan kita dapatkan. Karena sesungguhnya Allah telah
memilih diri-diri ini. Maka ikhlaskanlah”
Saudaraku… “Sungguh.., kekuatan ruhiyah dan jasadiyah serta amanah adalah modal istiqamah dijalan da’wah”
“Segala
sesuatu itu memiliki penyerbukan. Kesedihan itu serbuk yang melahirkan
‘amal sholeh. Tidak ada orang yang bersabar atas ‘amal sholeh kecuali
dengan kesedihan”.
(Malik bin Dinar)
“Hidup
seorang mukmin adalah program perbaikan diri yang tertata hingga menemui
Allah dalam kondisi yang terbaik”. Semoga Allah memberkahi
langkah-langkah kita. Amiin.
“Sungguh beruntung orang-orang yang terus memperbaharui niatnya dalam setiap aktivitas da’wah”.
“Selalu
ada harapan dalam keyakinan, selalu ada keteguhan dalam kesabaran,
selalu ada hikmah dalam kesyukuran dan selalu ada keniscayaan dalam
doa”.
“Untuk saudaraku yang tak pernah lelah dan putus asa. Buat
dia tersenyum hingga disyurga kelak ya rabb. Allahlah yang akan menjadi
muara segala beban yang menghimpit jiwa kita. Rabb..kutkan pancangan
kakinya dijalanMu”.
“Sabar adalah bunga-bunga keimanan.
Keharumannya adalah kepasrahan, dan meyakini hikmah dibalik setiap
musibah. Kelopaknya adalah ketabahan. Tangkainya adalah keteguhan jiwa”
“Orang
yang faham harus ikhlas terhadap kefahaman ilmunya.sedang orang yang
ikhlas harus faham dalam mengamalkan apa yang difahaminya. Sehingga akan
lahir ‘amal DAHSYAT karena ditopang oleh faham dan ikhlas”.
“Jika
da’wah adalah jalan yang panjang, Jangan pernah berhenti sebelum
menemukan ujungnya. Jika da’wah adalah bebannya berat Jangan minta yang
ringan. Tapi mintalah punggung yang kuat untuk menopangnya. Jika
pendukungnya sedikit…maka jadilah yang sedikit itu”.
“Orang sukses mengunakan tubuhnya untuk ikhtiar, otaknya untuk berfikir kreatif dan hatinya untuk bertawakal kepada-Nya”.
“Seorang
mujahid adalah mereka yang selalu termotivasi, ketika yang lain
berjatuhan maka ia tetap tegar. Sungguh jalan yang ditempuh masih
panjang dan banyak aral menghadang. Yakunlah bahwa Allah maha penepat
janji. Sekencang aral menghadang tetap Allah didalam hati kita”.
“Orang
yang excellent adalah orang mampu memaksimalkan seluruh potensinya,
Orang yang tawazun (seimbang) antara urusan dunia dan urusan akhirat”.
“Bersemangatlah pada apa saja yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah pada Allah dan jangan merasa tidak mampu.”
(HR. Imam Muslim)
”
Kehidupan seorang mukmin layaknya mentari. Selalu hidup bersinar dan
tak pernah hilang. Ia terbenam disatu wilayah untuk terbit diwilayah
berikutnya. Datang menyinari memberi kemanfaatan dan rasa damai”.
“Hanya
orang besar yang berani berfikir dan bertindak besar. Maka Allah
titipkan amanah dan perkara besar. Mintalah energi besar pada yang Maha
besar untuk menyelesaikan semuanya”.
“Jangan pernah berhenti
mengepakan sayapmu saudaraku. Biarkan cobaan itu membuatmu kuat, Biarkan
derasnya terpaan itu membuatmu gesit berkelit, Biarkan jiwa-jiwa
pemenang itu memenuhi hatimu, Biarkan jiwa-jiwa sabar itu menjadi
penyejuk bagimu”.
“Ya, Allah tambahkanlah untuk kami keikhlasan
niat, kedalaman ilmu, kelapangan hati, kebersihan jiwa, kejernihan
pikiran, lautan kesabaran, samudra kelembutan serta indahnya cinta dan
kasih sayang dalam ukhuwah…” Tetap semangat Ikhwah!
“Menjadi
orang-orang pilihan dalam da’wah, berarti meletakkan pondasi keikhlasan
dalam ber’amal. Maka teguhkanlah azzam dalam hati. Berjuang itu indah,
Berkorban itu nikmat.” Allah will always with you
“Keberhasilan
kita tidak diukur oleh seberapa banyak apa yang kita miliki, melainkan
oleh berapa banyak orang yang merasakan manfaat keberadaan kita.”
“Bahkan
dalam letihpun para mujahid tetap tersenyum karena apa yang kita
tunaikan menjadi jaminan bermaknanya usia. “Semoga awal semester yang
diiringi dengan semangat ramadhan, bisa membawa keberkahan untuk usaha
dan hasil yang terbaik. New Spirit Be Better Person!”
“Mencari
Spirit yang hilang, tertatihku dibelantara dunia, menanti seberkas
cahaya, jiwa-jiwa lelah ditengah perjalanan panjang, bilakah kemenangan
itu datang?” Sesungguhnya kemenangan selalu seiring dengan
pengorbanan,,dan keikhlasan, kesabaran diatas kesabaran adalah kunci
kekuatan, sudikah diri menjadi kafilah yang digantikan?”
“Para
pemburu syurga tidak akan berhenti pada tahap mimpi. Ada asa yang harus
diwujudkan, Ada pengorbanan yang harus dikeluarkan. Ada amal dan karya
nyata yang harus dipersembahkan.”
“Sendi-sendi kebahagiaan adalah hati yang selalu bersyukur, lidah yang terus berdzikir dan tubuh yang senantiasa bersabar..”
”
Selayaknya bagi jiwa-jiwa yang mengazamkan dirinya pada jalan ini.
Maenjadikan da’wah sebagai laku utama, dialah visi, dialah misi, dialah
obsesi, dialah yang mengelayuti disetiap desahan nafas, dialah yang
mengantarkan jiwa-jiwa ini kepada ridho dan maghfiroh Tuhannya.”
“Ada
yang mengeluh, merasa jenuh, ingin gugur dan jatuh ia berkata “lelah!”.
Ada juga yang lelah, tubuhnya penat tapi semangatnya kuat. Ia berkata
“lillah!”, karena Allah, Ikhlaskanlah. Tetap semangat pejuang-pejuang
Allah”
“Memelihara pandangan mata menjamin kebahagiaan seorang
hamba didunia dan akhirat. Memelihara pandangan, memberi nuansa
kedekatan seorang hamba kepada Allah, menahan pandangan juga bisa
menguatkan hati dan membuat seseorang lebih merasa bahagia, menahan
pandangan juga akan menghalangi pintu masuk syaithan kedalam hati.
Mengkosongkan hati untuk berfikir pada sesuatu yang bermanfaat. Allah
akan meliputinya dengan cahaya, itu sebabnya setelah firmannya tentang
perintah mengendalikan pandangan mata dari yang haram, Allah segera
menyambungnya dengan ayat nur (cahaya)”.
(Ibnu Qayyim). Sebuah perenungan untuk diri.
“Suplai bantuan Allah, tidak berlaku bagi orang yang dikuasai hawanafsunya dan mengikuti syahwatnya”.
(Fudhail bin Iyadh)
“Bila
benar-benar kita mukmin, ikhwah, apalagi qiyadah pasti akan mendasarkan
pada paradigma berpikir yang bersifat ketuhanan (manhaj tafkir rabbani)
juga. Sehingga sikap al wala wal baro’nya sangatlah jelas, tidak
confused dan talbiz. Manhaj Tuhan itu (Islam) telah menyediakan bagi
para da’i aktivis satu manhaj tersendiri dalam berpikir dan bertindak,
yang mampu menghindarkan keterjerumusan dalam kehidupan jahiliyah. Di
manakah posisi kita hari ini? Apakah masih tergolong orang-orang yang
tsabat dengan manhaj rabbani atau telah tersungkur ke dalam barisan
pengejar rente kekuasaan? dan pasti akan hina di mata manusia dan di
sisi Allah”
(Ustadz Mashadi)
“Hendaklah mereka
malu kepada Allah Ta’ala, dan kalau pun sudah tidak malu kepada Allah
Ta’ala, malu-lah kepada malaikat sang pencatat, kalau pun tidak malu
kepada malaikat, malu-lah kepada manusia, kalau pun tidak malu kepada
manusia, malu-lah kepada keluarga di rumah, kalau pun tidak malu kepada
keluarga, maka malu-lah kepada diri sendiri dan hendaklah jujur bahwa
apa yang dilakukannya adalah kesalahan, minimal meragukan. Fitrah
keimanan akan menolaknya, kecuali jika memang sudah taraf Imanuhum fi
Proyekihim”
(Ustadz Farid Nu’man)
“Kalau ada
orang menceritakan dirinya mendambakan punya rumah mewah, kendaraan
mewah, atau apa saja yang menyenangkan dari dunia, sebenarnya dia sedang
menceritakan kenaifan dirinya, sekaligus menyingkap keruntuhan
ma’nawiyah (jati diri) nya di hadapan orang lain. Apakah pantas seorang
pemimpin merangsang anggotanya untuk mengejar harta, sementara Nabi Saw
menyuruh ummatnya agar berhati-hati dengan harta dan dunia?”
(Ustadz Dr. Daud Rasyid, MA)
“Salah
satu faktor yang menyebabkan runtuhnya nilai-nilai perjuangan dalam
dunia politik adalah saat materi menjadi tujuan utama dan gaya serta
penampilan lebih diutamakan”
(Ustadz Didin Hafidhuddin, Republika 7 Agustus 2008)
“Save
OUR ASHOLAH DAKWAH..Save OUR ASHOLAH DAKWAH.. Save OUR ASHOLAH DAKWAH!
Apa artinya sebuah kekuasaan jika kita telah menggadai keimanan dan
aqidah kita?”
(Thufail al Ghifari, the munsyid)
“Jamaah
itu terdiri dari materi, SDM dan nilai. Jika nilai mejadi orbit materi
dan SDM maka jamaah itu sehat. Jika manusia yang jadi orbit nilai dan
materi, maka jamaah itu sudah sakit. Jika materi yang yang jadi orbit
manusia dan nilai, maka jamaah itu mati”
(Ustadz Muin Nudinillah)
“Jangan
sampai nanti orang-orang tarbiyah dibenci gara-gara berorientasi kepada
kekuasaan. Dia tidak boleh berbangga dengan bangunannya. Lalu
tertidur-tidur, tidak pernah mengurus urusan hariannya. Tetap dia harus
kembali kepada akar masalahnya, akar tarbiyahnya. Tempat kancah dia
dibangun.
(Ustadz Rahmat Abdullah rahimahullah, Poster Sang Murabbi)
“Sesunguhnya
jamaah, dimaksudkan pertama kali adalah untuk mentarbiyah jiwa,
mempengaruhi ruh, menguatkan akhlak, menumbuhkan jiwa kesatria pada jiwa
umat dan niatkan sebagai dasar (fondasi) membangun kebangkitan ummat
dan masyarakat”.
(Imam Hasan Al Banna)
Berkata Ibnu Mas’ud, “Jamaah itu adalah apapun yang berada pada al haq (Quran dan sunnah), meskipun sendirian, itulah jamaah.”
sumber:yohang